Laman

Penafsiran Puisi

Agar dapat memahami isi puisi diawali dengan menelaah atau melakukan kajian terhadap gaya maupun bentuk puisi yang bersama-sama membentuk suatu keutuhan isi puisi.

Perhatikan jika terdapat hal-hal yang menarik perhatian, misalnya judul serta kekerapan kata. Banyaknya kata yang berulang dapat menggiring pembaca dalam memahami tema. Jika terdapat bait yang mengandung sedikit lirik, biasanya di sanalah tertuang tema puisi. Seperti halnya pada judul yang juga dapat membayangkan tema. Tetapi ingat, judul belum tentu sama dengan tema. Mengetahui tema serta akulirik merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam upaya memahami puisi.

 


DAFTAR PUSTAKA

  • Anwar, Chairil. (2000). Derai-derai Cemara. Jakarta: Yayasan Indonesia.
  • Atmazaki. (1993). Analisis Sajak: Teori, Metodologi, dan Aplikasi. Bandung: Angkasa.
  • Bachri, Sutardji Calzoum. (1981). O, Amuk, Kapak. Jakarta: Sinar Harapan.
  • Hamzah, Amir. (1977). Buah Rindu. Jakarta: Dian Rakyat.
  • Ismail, Taufik. (1993). Tirani dan Benteng. Jakarta: Yayasan Ananda.
  • Pradopo, Rachmat Djoko. (1990). Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
  • Situmorang, B. P. (1983). Puisi: Teori Apresiasi Bentuk dan Struktur. Ende-Flores: Nusa Indah.
  • Waluyo, Herman J. (1991). Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.

No comments:

Post a Comment